30 JANURI 2005
Hampir dua minggu Najla susah makan dan tidur. Rutinitasnya hanya berbaring dan berbaring. Buku yang selama ini menjadi hiburan yang paling manjur hanya disentuhnya sesekali. Di manapun dia bisa berbaring dia pasti akan berbaring. Tiada gairah. (kok sama ya denganku?...)
Malamnya, Najla menerawang dan agak susah untuk tidur. Dia gelisah, perlahan aku peluk dan ku tanya,
"Najla kenapa kok belum bobo?"
Gak kenapa-kenapa kok, Mi.
Najla kangen?
Iya, Mi. Najla kangen Opa. Kenapa Opa pulang ke Allah, Mi? Najlakan masih kangen sama Opa?
(Perlahan aku mencoba menetapkan hati agar tidak menangis, karena akupun sangat rindukan Beliau)
Najla... sekarang ini Opa di surga Allah. Kalau Najla kangen Opa, Najla doa untuk Opa. InsyaAllah, Opa tahu Najla kangen."
Jadi Opa sekarang sudah gak di rumah Surau lagi ya, Mi?" (Dia selalu menyebut surau kami sebagai rumah surau).
"Najla mungkin sudah tidak bisa lagi melihat Opa di rumah surau tapi insyaAllah Najla masih bisa merasakan Opa hadir di mana saja Najla kangen. Asal Najla banyak doa sama Allah untuk Opa."
Perlahan dia memejamkan mata dan berbisik "Ya, Allah, Najla kangeeen Opa. Ya Allah, Najla sayang Opa." ....Amiiiin....
Semoga mimpi indah nak, maafkan Ummi kalau hari-harimu belakangan ini begitu tak berwarna. Maafkan ketidakmampuan Ummi menghalau sedih.
Selamat Ulang Tahun Najla. Semoga apa yang selama ini Opa, Oma dan orang-orang yang menyayangimu doakan setiap bersua denganmu diamini semua hambaNya.